Secara botani, varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas. Penulisan namanya dicetak miring (atau digaris bawah jika tulisan tangan) dan didahului dengan singkatan "var." Contoh: Oryza sativa var. indica.
Dalam taksonomi tumbuhan, spesies merupakan unit terkecil dalam hierarki klasifikasi. Semua anggota spesies yang sama dapat secara alamiah saling kawin dan menghasilkan keturunan. Namun demikian, untuk sejumlah spesies tertentu terdapat variasi yang sangat jelas di dalamnya. Untuk itu dibuat sejumlah takson infraspesies (di bawah spesies). Aturan dan definisi mengenai taksonomi tumbuhan ditentukan dalam "Aturan Internasional bagi Tatanama Botani" (International Code of Botanical Nomenclature, ICBN). Pengertian varietas semacam ini dipakai oleh ahli taksonomi tumbuhan agar tidak terjadi ambiguitas dalam pengelompokan suatu populasi sejenis.
Lidah buaya merupakan tanaman serba guna untuk kesehatan yang mudah ditanam dan tumbuh di daerah berhawa panas (tropik). Tanaman ini mendapat julukan the miracle plant atau tanaman ajaib karena memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi kehidupan manusia. Di samping itu, karena mampu menyembuhkan luka dan meredam rasa sakit atau panas di kulit yang terbakar. Lidah buaya dikenal sebagai medicine plant, first aid plant, atau burn plant. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau berlapis lilin putih. Berbentuk agak runcing seperti taji, tebal, getas, tepi daun bergerigi atau berduri kecil.
Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya yang termasuk dalam suku liaiaceae, sebagian di antaranya sudah disilangkan. Menurut Dowling (1985), ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial di dunia, yakni curacao aloe atau Aloe barbadensis Miller, cape aloe atau Aloe ferox Miller, dan socotrine aloe yang salah satunya adalah Aloe Perryi Baker. Dari ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis Miller yang ditemukan pada tahun 1768 oleh Philip Miller, seorang pakar botani asal Inggris.
Lidah buaya pontianak dikategorikan sebagai Aloe cbinensis Baker, karena dideskripiskan oleh Baker pada tahun 1877 Tanaman ini berasal dari Cina, tetapi bukan tanaman asli Cina. Ciri-ciri tanaman ini adalah bunganya berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda. pelepah bagian atas agak cekung, dan mempunyai totol putih di daun saat tanaman masih muda.
Pengembangan agribisnis lidah buaya di Indonesia terpusat di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Lidah buaya juga banyak diusahakan di Pulau Jawa, tetapi skala usahanya relatif sempit dan lokasinya terpencar. Pengembangan lidah buaya di Jawa Barat berada di daerah Bogor dan Parung. Lidah buaya di daerah tersebut dibudidayakan secara organik. Hasil produksinya digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman kesehatan lidah buaya. Berikut tabel Jenis dan Varietas tanaman Lidah Buaya